Renungan Harian 25 Juli 2022

Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: “Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.

Kis 5:29

Ini adalah kalimat 1 dari jawaban para rasul. Sebelumnya di Kis 4:19 mereka memberikan respon yang mirip. Hanya, jawaban para rasul tidak setegas di ayat ini. Pada Kis 4:19 mereka masih memberikan ruang kepada interrogator untuk berpikir dengan benar. Tetapi pada bagian ini, tidak. Statement mereka merupakan sebuah kesimpulan bahwa mereka harus taat kepada Allah dari pada kepada manusia.

Di tengah dunia yang sudah terbalik ini, ketaatan dan otoritas adalah sesuatu yang didewakan. Tidak salah dengan ketaatan dan otoritas karena memang Tuhan memberikan itu untuk manusia menggunakannya dengan tepat. Otoritas dan ketaatan yang digarap dengan tepat akan menghasilkan “damai dan kesejahteraan” bagi masyarakat. Namun, ketika orang-orang yang punya pikiran terbalik yang memimpin, maka mereka akan memperkosa otoritas dan ketaatan untuk kepentingan egonya. Mereka cenderung mempermainkan otoritas dan ketaatan itu. Mereka menuntut orang untuk taat terhadap otoritasa, tetapi pada saat yang sama mereka tidak taat, melawan bahkan menolak otoritas yang tertinggi.

Siapa pemilik otoritas tertinggi? Dia adalah Allah Pencipta dan Penebus. Allah yang layak menuntut ketaatan total dari manusia. Para rasul taat kepada Allah, sedangkan para imam dan Mahkamah Agama tidak taat kepada Allah, namun mempermainkan otoritasnya dengan menuntut para rasul taat kepada mereka. Sungguh hal yang lucu.

-es-