Renungan Harian 22 Oktober 2022

Lalu Adonia, anak Hagit, meninggikan diri dengan berkata: “Aku ini mau menjadi raja.”Ia melengkapi dirinya dengan kereta-kereta dan orang-orang berkuda serta lima puluh orang yang berlari di depannya.

1 Raja 1:5

Pada saat itu Daud sudah sangat lanjut usia dan kondisinya sudah sangat lemah, bahkan dapat dikatakan bahwa Daud sudah mendekati hari kematiannya, tetapi Daud belum menunjuk pengganti untuk dirinya. Kerajaan dalam kondisi krisis, karena suksesi kepemimpinan terancam, dan kondisi seperti ini dimengerti oleh Adonia. Adonia tahu bahwa seharusnya yang menggantikan Daud adalah Salomo, tetapi Adonia tidak mau melewatkan kesempatan tersebut untuk mengangkat diri sendiri menjadi raja. Adonia ingin mengambil keuntungan dari kondisi krisis yang terjadi, Adonia tidak mempedulikan kehendak Allah.

Adonia adalah contoh yang buruk yang Alkitab tunjukkan kepada kita. Dalam kondisi apapun, termasuk dalam kondisi krisis, seharusnya setiap orang percaya bisa mengambil sikap yang tepat sesuai dengan kehendak Tuhan. Seharusnya setiap orang percaya tidak mencari keuntungan diri, melainkan mencari kehendak Tuhan, dan melakukan kehendak Tuhan tersebut. Karena hal yang paling utama bukanlah meninggikan diri, tetapi meninggikan Tuhan.

-kri-