Renungan Harian 17 Februari 2023

sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.

Yakobus 1:20 (TB)  

Melalui ayat ini, kita diingatkan untuk berhati-hati dengan emosi kita, terutama amarah. Di dalam Alkitab, amarah tidaklah selalu dianggap berdosa, bahkan kita mengetahui adanya amarah yang kudus. Amarah yang kudus adalah ketika amarah manusia sinkron dengan amarah Allah, yaitu ketika kekudusan Allah dilanggar. Namun, manusia dalam keberdosaannya seringkali gagal mengenali dengan benar arah dari emosi atau amarahnya. Manusia lebih cepat marah ketika dirinya sendiri diganggu dan mengatasnamakan Allah untuk melegitimasi amarahnya. Thomas Manton mengatakan bahwa ketika merasa marah, kita harus melihat apakah prinsip, objek, dan cara yang kita tempuh untuk mengekspresikan kemarahan kita sudah benar. Benar, bukan menurut standar kita sendiri, melainkan berdasarkan standar Tuhan. Meneladani sikap Yesus sendiri yang seringkali berhadapan dengan keberdosaan dan kejahatan manusia, bukan dengan amarah melainkan dengan kelemahlembutan, mari kita belajar meresponi segala sesuatu dengan mengendalikan emosi kita dan berdoa agar melalui berbagai ekspresi emosi kita, kebenaran Allah juga boleh dinyatakan.

-cl-