Renungan Harian 15 Desember 2021

Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. Ia menjual ladang miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.

Kis 4:36-37

Dalam kisah PL, ada seorang bernama Yusuf, anak dari Yakub yang dipimpin Tuhan menjadi pemelihara saudara-saudaranya. Di tangan Yusuf, seluruh keturunan dari ayahnya, Yakub, tidak mengalami kelaparan. Pada bagian ini kita mendengar Yusuf yang lain sebagai pemelihara saudara-saudara seimannya. Yusuf ini dikenal sebagai Barnabas yang artinya anak penghiburan.

Menariknya, dalam tradisi Israel, ladang atau tanah itu tidak boleh dijual. Itu adalah milik leluhur dan dianggap sebagai pusaka yang harus dijaga. Siapa yang menjual milik leluhur akan dianggap “bukan anak taurat” dan akan dihukum Tuhan. Yusuf atau Barnabas ini adalah orang Israel dari suku Lewi. Ia menjual ladang miliknya dan menyerahkan hasilnya kepada Tuhan.

Mengapa dia berani menjual ladangnya dan tidak dihukum Tuhan? Hal itu dikarenakan Barnabas telah menjadi orang Kristen. Dia telah mengalami banyak perubahan konsep, termasuk konsep kepemilikan atas harta, ladang dan tanah. Bahwa Tuhan yang telah memberikan tanah dan ladang kepada leluhurnya. Tanah dan ladang itu untuk memelihara generasi berikutnya. Ketika Barnabas menjual ladangnya, maka seluruh hasilnya dia serahkan kepada Pemberi ladang dan tanah, yaitu Tuhan melalui para rasul untuk memelihara saudara-saudara seimannya. Kiranya kita menjadi anak penghiburan seperti kisah Yusuf dalam kisah PL maupun PB yaitu Barnabas. Amin.

-es-