Renungan Harian 13 Juli 2022

Tetapi apabila aku berpikir: “Aku tidak mau mengingat Dia dan  tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya”, maka dalam hatiku ada sesuatu yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-  tulangku; aku berlelah-Lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup.

Yeremia 20:9

Yeremia adalah seorang nabi Tuhan yang dipanggil dan diutus untuk memberitakan penghakiman Tuhan kepada bangsanya sendiri, yaitu bangsa Yehuda. Ini menjadi sebuah dilema bagi Yeremia yang sangat mengasihi bangsa Yehuda. Ia merasa berat ketika harus menyatakan berita penghakiman kepada bangsanya sendiri, sehingga ia berharap agar bangsanya dapat segera bertobat dan berbalik kepada Allah agar penghakiman tidak datang atas bangsanya. Alih-alih bertobat, bangsa Yehuda justru menolak berita Yeremia dan menganggap dia sebagai musuh dan pengkhianat Yehuda.

Di tengah pelayanan yang ditolak, diabaikan, dan disalah mengerti ini, Yeremia sempat mengalami kemunduran di dalam pelayanannya. Ia merasa putus asa dan menganggap pelayanannya ini adalah sesuatu yang sia-sia. Meski demikian, di tengah pelayanan yang sukar ini lah perkataan Yeremia dalam bagian ini diucapkan. Di saat ia berpikir untuk melupakan panggilan dan pelayanannya, di saat itu juga ia kembali di bakar dengan api semangat yang menyala di dalam dirinya, sehingga ia tetap dengan setia menjalankan panggilan dan pelayanannya yang sukar. Ia senantiasa bersandar kepada Tuhan yang menyertainya bagaikan pahlawan yang gagah. Maka, di dalam menjalankan tugas dan panggilan yang Tuhan percayakan kepada kita, marilah kita tetap setia menjalankan panggilan dan pelayanan kita dengan bersandar kepada penyertaan Tuhan yang memanggil kita.

-dk-