Renungan Harian 10 Februari 2023

Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

Matius 5:44 (TB) 

Mengasihi orang yang sudah mengasihi kita adalah hal biasa, tetapi mengasihi orang yang sudah menganiaya kita adalah hal yang luar biasa.

Sebuah kisah yang menjadi contoh bagi kita. Dirk Willems (wafat 16 Mei 1569) yang menjadi martir karena imannya kepada Kristus. Ia ditangkap di Asperen, Belanda, dan harus menanggung penganiayaan dari tirani Paus (Katolik Roma), di penjara dan divonis dibakar hidup-hidup. Ia berhasil kabur dari penjara dengan berlari di atas bahaya es saat musim salju. Tetapi ia berbalik untuk menyelamatkan pengejarnya yang jatuh ke lapisan es, kemudian Willems ditangkap kembali, disiksa dan dibunuh karena imannya.

Kasih sejati bukan sekedar perasaan. Kasih sejati dinyatakan dalam pelayanan yang rela berkorban yang didasarkan atas pemahaman bahwa Allah yang telah lebih dahulu mengasihi kita, ketika kita masih berdosa dan menjadi musuh Allah. Dunia pasti menentang untuk mengasihi musuh, hanya Kristus yang memberi perintah dan teladan untuk mengasihi musuh. Kasih dan kuasa Kristus akan memampukan kita umat-Nya untuk melakukan hal ini. Sudahkah kita menjalankannya, mengasihi musuh dan mendoakan mereka yang menganiaya kita?

-sri-