Renungan Harian 09 Juli 2022

Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya;  (52)  Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; (53) Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;

Luk 1:51-53 

Maria dalam pujiannya, menyatakan dan memproklamasikan satu hal yang begitu luar biasa, yaitu menyatakan kedaulatan dan kekuatan kuasa Allah di dalam sejarah. Allah sejati bukanlah Allah yang bisa diatur oleh kemauan dan pikiran manusia. Allah bukan obyek, melainkan Subyek yang seharusnya memimpin, mengatur, dan berkuasa penuh atas seluruh hidup manusia dan seluruh semesta.

Dalam pujian ini, Maria mengajak semua pendengar dan pembacanya untuk betul-betul menghidupi, bukan sekedar mengetahui, bagaimana Allah telah berdaulat atas hidupnya. Dan itu direspon dengan ketaatan penuh atas pimpinan Tuhan walaupun banyak kebijakan Tuhan yang tidak dimengerti.

Pola pikir dan cara hidup manusia berdosa banyak yang tidak cocok dengan apa yang Allah pikirkan. Semua manusia yang berupaya meninggikan diri, yang berusaha menyatakan kekuatan dirinya sendiri, dipatahkan oleh Allah, dan sebaliknya mereka yang dianggap hina, dianggap rendah, justru ketika mereka beribadah kepada Allah dan taat menjalankan kehendak-Nya maka Allah akan meninggikan dia.

Bagaimana dengan pemikiran dan cara hidup kita? Sudahkah kedaulatan Allah berkuasa dan hidup di dalam hidup kita?

-ss-