Renungan Harian 10 Desember 2022

4) Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. 5) Mereka berkata kepadanya: “Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi

Matius 2:4-5

Para imam kepala dan ahli Taurat yang dipanggil oleh Herodes menjawab dengan begitu akurat tentang lokasi di mana Mesias akan dilahirkan. Tetapi respon mereka terhadap kabar kedatangan Mesias yang dibawa oleh para Majus menunjukkan sebuah kondisi yang ironis. Orang-orang Yahudi sudah mengalami 400 tahun masa keheningan, ketika Tuhan tidak berbicara pada mereka. Mereka juga mengalami penjajahan Romawi dan kemerosotan moral yang parah. Bangsa Yahudi begitu menantikan Mesias.

Tetapi semua imam kepala dan ahli taurat bangsa Yahudi hanya diam, tidak memiliki kerinduan untuk bertemu Sang Mesias seperti para Majus. Gelar kerohanian dan kemampuan teologi yang mereka miliki, ternyata tidak membuat hati mereka merindukan Sang Mesias yang akan memberikan pemulihan.

Bagaimana dengan kita? Apakah segala aktivitas kerohanian kita adalah respon dari rasa cinta kepada Tuhan atau sekedar bentuk kompetisi dan pengisi waktu luang?

-hes-