Renungan Harian 07 Desember 2023

“Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! Jiwaku tertekan dalam diriku, sebab itu aku teringat kepada-Mu, dari tanah sungai Yordan dan pegunungan Hermon, dari gunung Mizar. “

Mazmur 42:6-12

Kehidupan kerap tidak beroperasi seperti yang kita bayangkan atau harapkan, termasuk saat kita mengalami penderitaan. Menerima atau memiliki jawaban atas masalah kita – baik jawaban dari kitab suci maupun pemahaman teologis kita – tidak serta merta mengangkat keadaan dan kondisi kita maupun keterpurukan emosi kita. Dan jika hal ini berkepanjangan, kita akan tergoda untuk menyimpulkan bahwa Allah sudah melupakan atau mengabaikan kita, bahkan mungkin kita akan tergoda untuk menolak Allah.

Dalam jatuh-bangunnya mengikuti Allah – seperti diungkapkan sampai akhir Mazmur ini – pemazmur menegaskan sikapnya bahwa meskipun permasalahannya tidak kunjung usai, namun ia senantiasa berdoa yang isinya penuh dengan harap dan syukur sebab ia mengingat Allah Sang Penolongnya yang takkan pernah melupakannya dan yang kasih setia-Nya senantiasanya besertanya.

-san-