“Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan? Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!”
Hagai 1:4-5
Kepulangan orang-orang Israel dari tanah pembuangan adalah hal yang ajaib, karena Tuhan memulangkan mereka ke Yeresalem melalui Koresh dengan satu tanggungjawab besar, yaitu pembangunan bait TUHAN. Perintah dan pimpinan Tuhan sangat jelas. Namun, pekerjaan itu dibiarkan terbengkalai, Israel tidak melakukan apa yang Tuhan kehendaki bahkan melalui Nabi Hagai terlihat, bahwa Israel lebih tertarik kepada kepentingan mereka sendiri. Bukankah tindakan Israel ini menakutkan? Saat Tuhan sudah menyatakan kehendak-Nya, Tuhan sudah menggenapi janji-Nya untuk membawa mereka kembali ke Yerusalem, tetapi dengan jelas pula Israel menolak untuk ikut pimpinan-Nya tersebut sehingga Israel menerima konsekuensi atas ketidaktaatan mereka.
Firman Tuhan diperdengarkan agar umat Tuhan dengan gentar kembali menjalankan kehendak Tuhan itu. Dan itu juga yang Tuhan lakukan sekarang. Mungkin berulang kali kita mencari kehendak Tuhan dan berulang-ulang firman Tuhan diperdengarkan tetapi sangat mungkin kita tidak menyadarinya. Kepekaan akan firman Tuhan tidak terlepas dari sikap mendengar dan memperhatikannya dengan saksama. Maka, refleksi kita adalah ketika undangan untuk mendengar firman itu datang, mari sungguh-sungguh mendengarkan firman itu dan merenungkannya, karena bagi orang percaya “mendengar” adalah respon rohani pertama yang benar terhadap firman Tuhan.
-lo-